Pendahuluan (Informasi Dasar)
Kinesiologi adalah studi tentang gerakan. Penjabarannya kinesiologi menyatukan bidang anatomi, fisiologi, fisika, dan geometri, serta menghubungkannya dengan gerakan manusia. Jadi kinesiologi menggunakan prinsip mekanik, anatomi muskuloskeletal, dan fisiologi neomuskular.
Prinsip mekanik yang berhubungan langsung dengan tubuh manusia digunakan dalam studi biomekanik. Hal ini akan melibatkan penglihatan terhadap sistem statis (nonmoving) dan/atau sistem dinamis (moving) yang terkait dengan berbagai aktivitas. Sistem dinamis dapat dibagi menjadi kinetika dan kinematik. Kinetik adalah kekuatan-kekuatan yang menyebabkan gerakan, sedangkan kinematik adalah aspek waktu, ruang dan massa dari sistem bergerak.
Pada bagian ini akan lebih menekankan pada komponen anatomi muskuloskeletal yang dianggap sebagai kunci untuk dapat mengerti dan mampu menggunakan komponen-komponen lainnya. Konsep sederhana yang harus kita ingat adalah pertama tubuh manusia diatur dengan cara yang sangat logis, dan kedua dengan memahami terminologi deskriptif dan dapat memvisualisasikan konsep atau fiturnya menghafal anatomi muskuloskeletal tidak begitu perlu.
Dengan mengingat beberapa konsep dasar tentang otot, pemahaman fungsi otot secara individu tidak perlu begitu membingungkan. Jika kita mengetahui (1) apa gerakan sendi tertentu yang memungkinkan, (2) otot apa yang harus merentangkan permukaan sendi tertentu sehingga menimbulkan suatu gerak, (3) apa yang dimaksud dengan garis otot dari tarikan, maka (4) kita akan mengetahui tindakan tertentu dari otot tersebut. Misalnya, (1) siku hanya mungkin melakukan pelenturan dan ekstensi, (2) sebuah otot harus mencakup otot anterior untuk mengkerut dan posterior untuk memperpanjang, (3) Otot biceps branchii adalah otot besar berkepala dua karena berorigo pada dua tempat yang berbeda terletak di sepanjang lengan atas, (4) oleh karena itu, biceps mengkerutkan lengan tersebut.
Terminologi Deskriptif
.
Anterior mengacu pada bagian depan tubuh atau ke posisi yang lebih dekat ke depan daripada yang lain. Posterior mengacu pada bagian belakang tubuh atau ke posisi yang lebih ke belakang.
Superior digunakan untuk menunjukkan lokasi suatu bagian tubuh yang berada di atas yang lain atau merujuk pada permukaan atas organ atau struktur. Inferior menunjukkan bahwa sebagian tubuh bawah lain, atau mengacu pada permukaan rendah organ atau struktur. Sebagai contohnya tulang dada tubuh lebih superior dari proses xifoideus tapi inferior terhadap manubrium tersebut. Terkadang orang menggunakan cranialor cephalad (dari akar kata cephal, yang berarti “kepala”) untuk merujuk pada posisi atau dekat struktur kepala. Caudal (dari kata untuk “ekor”) mengacu pada struktur posisi atau lebih dekat ke kaki. Cranial dan caudal adalah istilah seperti dorsal dan ventral yang sering digunakan untuk mendiskripsikan posisi pada quadruped (hewan berkaki empat). Gambar pada 1.3 anjing berdiri di atas kaki belakangnya, dorsal akan menjadi posterior dan tengkorak akan menjadi superior, dan seterusnya.
Sebuah struktur dapat digambarkan sebagai superficial atau deep tergantung ada kedalaman relatifnya. Sebagai contoh, dalam mendiskripsikan lapisan otot-otot perut, oblique external dalam terhadap rektus abdominis tetapi seperficial terhadap oblique internal. Juga pada kulit kepala yang dideskripsikan sebagai superficial untuk tengkorak.
Jenis gerak
Gerak linier, juga disebut gerak translatory, terjadi pada garis lurus yang lebih atau kurang dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Seluruh bagian objek bergerak dengan jarak yang sama, ke arah yang sama, dan pada saat yang sama. Jika gerakan ini terjadi dalam garis lurus, hal itu disebut gerak rectilinear (bujursangkar), seperti gerak sleddingdown anak kecil pada sebuah bukit (Gambar 1.4). jika gerakan ini terjadi tidak sejalan garis lurus tetapi di jalan melengkung, hal itu disebut curvilinier (lengkung). Gambar 1.5 menunjukkan jalan yang diambil seorang penyelam, setelah meninggalkan papan loncat, sampai memasuki air.
Gerakan suatu benda terhadap suatu titik tetap disebut sebagai gerak angular (gerak sudut), juga dikenal sebagai gerakan berputar (Gambar 1.6). Semua bagian dari gerakan obyek melalui sudut yang sama, dalam arah yang sama, dan pada saat yang sama.
Pada gambar 1.7, seluruh tubuh orang tersebut bergerak melewati ruangan di atas kursi roda (gerak linier), sementara sendi individu, seperti bahu, siku, dan pergelangan tangan, memutar axis mereka (gerak angular). Jika individu tersebut berjalan, seluruh tubuh akan melakukan gerak angular. Untuk bola yang melwati jalur curvilienar-nya, hal tersebut pastilah sedang dilempar. Dengan demikian, sendi ekstremitas atas orang tersebut yang melempar bola itu bergerak pada arah angular (sudut).
Gerakan Sendi (Osteokinematik)
Sendi bergerak ke berbagai arah. Seperti yang akan dibahas, gerakan terjadi sekitar axis sendi dan dalam bidang sendi. Istilah-istilah berikut digunakan untuk mendeskripsikan berbagai gerakan sendi yang terjadi pada sendi sinovial (Gambar 1.8)
Sendi sinovial adalah sendi yang bergerak secara bebas pada sebagian besar terjadinya gerakan sendi. Jenis gerak sendi ini disebut juga sebagai osteokinematik. Hal ini berhubungan dengan gerakan tulang di sekitar sumbu sendi (misalnya, humerus bergerak pada tulang belikat), sebagai lawan dari arthtokinematik, yang berkait dengan hubungan gerakan permukaan sendi (gerakan kepala humeri dalam glenoid fosa skapula).
Fleksi adalah gerakan lentur satu tulang dengan tulang lainnya, menyebabkan penurunan sudut sendi. Umumnya terjadi antara permukaan anterior artikulasi tulang. Dalam kasus leher, fleksi adalah gerak “bowingdown” (menunduk) Gambar 1.8 A. Sebenarnya, fleksi merupakan kenaikan atau penurunan sudut akan sama tergantung pada titik acuan. Seperti sebelumnya sudah dijelaskan, fleksi dimulai pada 180o (ekstensi penuh) dan bergerak menuju 0o, dengan demikian ini merupakan penurunan pada sudut sendi. Namun, saat melakukan pengukuran goniometric pada fleksi siku, orang akan mulai pada posisi anatomik, yang dianggap sebagai nol. Jumlah fleksi meningkat menuju 180o. Dalam hal ini, fleksi akan mewakili peningkatan pada sudut sendi (Gambar 1.8 D). Sebaliknya, ekstensi adalah gerakan meluruskan satu tulang dari yang lain sehinggan menyebabkan peningkatan sudut sendi tersebut. Gerakan ini biasanya mengembalikan bagian tubuh ke posisi anatomis setelah ditekuk seperti pada gambar 1.8 B & E. Hiper-ekstensi merupakan kelanjutan dari ekstensi diluar posisi anatomis (Gambar 1.8 C). Fleksi pada pergelangan tangan dapat disebut fleksi palmar (Gambar 1.8 F), dan fleksi di pergelangan kaki dapat disebut fleksi plantar (Gambar 1.8 H) perpanjangan pada sendi kedua pergelangan tangan dan kaki bisa disebut sebagai dorsofleksi (Gambar 1.8 G & I).
Abduksi atau pencukilan adalah gerakan menjauhi garis tengah tubuh, dan adduksi adalah gerakan menuju garis tengah dan kaki.
Circumduction adalah gerak yang menggambarkan pola melingkar berbentuk kerucut. Gerakan ini melibatkan kombinasi 4 gerakan sendi yaitu: fleksi, abduksi, ekstensi, dan adduksi. (Gambar 1.9)
Rotasi adalah gerakan dari tulang atau bagian sekitar sumbu longitudinalnya (Gambar 1.10). Inversi adalah memindahkan tapak kaki dari kaki ke arah dalam di bagian pergelangan kaki dan eversion adalah gerak ke luar (Gambar 1.11).
Mampir dan tinggallkan jejak nyokk di www.catetan.deannsetiia.net:)
ReplyDeleteBlogwalking sahabat Blogger
ReplyDelete